Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

People Power adalah Khawarij di Era Milenial

Gambar
Kompetisi itu musti ada yang kalah dan ada yang menang. Adalah hal yang lumrah dan wajar dua sisi yang berlawan terdengar begitu jelas setelah laga pertandingan usai. Bukan kompetisi bila kemenangan diraih oleh semua kontestan. Begitu pula, bukan kompetisi bila kekalahan menimpa seluruh kontestan. Kalah dan menang adalah dua kosa kata yang berbeda dan sepertinya tidak dapat disamakan. Itu semua hanya persoalan perspektif. Bisa jadi kemenangan secara kasat mata adalah kekalahan pada hakikatnya dan begitu pula sebaliknya. Ada orang yang menang dalam laga kontestasi, tapi kemenangan itu belum mampu tercermin dalam pribadi orang ini, sehingga kemenangan hanyalah sebatas hiasan yang sebenarnya di balik hiasan itu ada kejahatan yang mencekam. Sebaliknya, kekalahan pada laga kompetisi, namun kontestan mampu membesarkan hatinya sehingga tiada patah semangat, terus bersyukur, dan selalu optimis, maka dia telah meraih kemenangan sejati. Orang yang paling buruk adalah meraka yang kalah pada lag

Berita Hoax Ancam Negara Demokratis

Gambar
Penyebaran berita bohong atau yang sering disebut berita hoax semakin menunjukkan dampak negatifnya. Pasca pesta demokrasi sekarang ini, keberadaan berita hoax mempunyai pengaruh yang kuat untuk menumbangkan demokrasi di Negeri sendiri. Berkembangnya teknologi informasi, membuat berita hoax tersebar dengan cepat. Hampir setiap hari masyarakat kenyang akan berita hoax. Minimnya sumber informasi dan pasifnya masyarakat dalam mengoreksi berita menjadi penyebab utama berkembangnya berita hoax. Sehingga seringkali berita hoax dinyakini sebagai berita yang benar. Berita hoax yang disusupi politik menjadi perbincangan hangat di media sosial. Berbagai ujaran kebencian, provokasi, hingga pencemaran nama baik mulai membanjiri media sosial. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bukan suatu hal yang mustahil bila nantinya demokrasi di Indonesia akan hancur. Dengan hancurnya demokrasi, maka pemerintahan tidak akan mempunyai nilai di mata masyarakat. Ribuan berita hoax yang memuat konten politik

Para Perusuh Itu Bukan Mati Syahid

Gambar
قال النبي  ﷺ : “من كَره من أميرهِ شيئا فليصبر فإنه من خَرج مِن السلطانِ شبرًا ماتَ ميتةً جاهلية” صحيح البخاري ٧٠٥٣. ثمَّ ! لا يكفيهم النُّصح و لا يقتنعون بدليل ، لماذا ! لأنَّهم طُلاب دنيا أتباع أهواء مُنحرفون على هدي النَّبي صلى الله عليه و سلم . Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Abu Raja’, dari Ibnu ‘Abbas, dinyatakan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda: ﻣَﻦْ ﻛَﺮِﻩَ ﻣِﻦْ ﺃَﻣِﻴﺮِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻓَﻠْﻴَﺼْﺒِﺮْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻟَﻴْﺲَ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺧَﺮَﺝَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺴُّﻠْﻄَﺎﻥِ ﺷِﺒْﺮًﺍ ﻓَﻤَﺎﺕَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺎﺕَ ﻣِﻴﺘَﺔً ﺟَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔً “ Barangsiapa membenci sesuatu yang ada pada pemimpinnya, hendaklah ia bersabar. Sebab, tak seorangpun boleh memisahkan diri dari jama’ah, sekalipun hanya sejengkal, kemudian dia mati, maka matinya adalah seperti mati jahiliyyah .” [ Bukhari ] Imam Bukhari menuturkan sebuah hadits dari ‘Abdullah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda kepada kami: ﺳَﺘَﻜُﻮﻥُ ﺃَﺛَﺮَﺓٌ ﻭَﺃُﻣُﻮﺭٌ ﺗُﻨْﻜِﺮُﻭﻧَﻬَﺎ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻤَﺎ ﺗَﺄْﻣ

Azab Mereka yang Suka Menyiarkan Hoax!

Gambar
Syahdan, ada seorang gembala yang suka sekali membikin hoax. Modusnya dengan berteriak-teriak: tolong, tolong, seekor serigala sedang mengancam nyawa saya! Aghitsni, aghitsni! Demi mendengar teriakannya, orang-orang sekitar segera berdatangan untuk menolong. Namun apa boleh buat, mereka harus kecewa karena si gembala hanya iseng saja mengerjai mereka. Di zaman now, ini namanya taktik false flag, bendera palsu. Nah, setelah para penolong itu pergi sambil mendongkol, sang gembala pun tertawa terbahak-bahak. Dia merasa menang dengan mengerjai dan menipu orang-orang. Sekali dua tipuannya berhasil. Tidak selamanya! Pada suatu hari, datanglah sebenar-benarnya serigala. Sang gembala sangat panik dan kembali melolong meminta pertolongan. Serigala, serigala! Tolong, tolong! Celaka baginya, tak seorang pun datang menolong. Akhirnya sang gembala pun menjadi menu kuliner paling nikmat bagi serigala lapar itu. Tanpa seorang pun menolongnya. Kisah penuh hikmah ini dapat dijumpai di kitab Mutha

Menelaah Makna Kafir dalam Al-Qur’an

Gambar
Kafir-mengkafirkan bukan tema yang baru dalam perjalanan sejarah hidup manusia. Dulu berawal dari terjadinya arbitrase antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan, tiba-tiba datang Kelompok Khawarij yang mengkafirkan Ali beserta pengikutnya karena mengambil suatu keputusan yang bukan hukum Allah. Tragisnya, kelompok Khawarij kemudian menghalalkan darah Ali beserta pengikutnya. Karena, menurut mereka, manusia yang mengambil suatu keputusan di luar ketentuan Tuhan adalah kafir dan orang kafir itu halal darahnya untuk dibunuh. Pakar sejarah mencatat bahwa tumbuhnya benih ekstrimisme ada pada masa kepemerintahan Ali. Kafir-mengkafirkan ini ternyata belum tuntas, walau dari waktu ke waktu terus diamputase hingga ke batang akarnya. Anehnya, bibit pengkafiran ini semakin berkembang hingga di era kontemporer sekarang ini. Seorang muslim seakan mudah mengkafikan saudaranya sendiri, kendati mereka sesama muslim. Sejenak saya bertanya: Apa itu kafir? Secara gramatik, kata “kafir” mer

SIKAP TERHADAP PEMIMPIN MENURUT AJARAN ISLAM

Gambar
Setelah usai dari perhelatan pesta demokrasi untuk memilih presiden, ada hal-hal yang perlu bahkan wajib kita perhatikan mengenai bagaimana pandangan syariat Islam dan sikap yang harus kita jalani terhadap pemimpin yang terpilih secara sah dan demokratis di negara kita tercinta, Indonesia. Di antaranya adalah: Kewajiban Menaati Pemimpin dalam Kebajikan Ketaatan kepada pemimpin adalah suatu kewajiban sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits sangat banyak sekali. Dalil di dalam Al-Qur’an di antaranya adalah firman Allah ta'ala: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu." (QS. An Nisa' [4]: 59) Dalam ayat ini Allah menjadikan ketaatan kepada pemimpin pada urutan ketiga setelah ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya. Namun, untuk pemimpin di sini tidaklah datang dengan lafazh perintah "taatilah&q

Mencontoh Jihad Nabi Muhammad

Gambar
Teladan terbaik bagi umat Islam ialah Nabi Muhammad. Secara umum, dakwah Rasulullah SAW dalam menyampaikan Islam penuh dengan ajakan, bukan pemaksaan. Ia mengedepankan akhlak baik, tutur kata santun dan ramah walaupun kerap mendapat perlakuan tidak baik. Simpul sederhana yang bisa menjadi pelajaran, Nabi Muhammad berjihad dengan akhlak dan perbuatan baik. Rasulullah memahami betul ketika Islam disampaikan dengan cara yang keras dan kasar, niscaya umat akan menjauh. Kita semua memang bukan Nabi, tetapi setidaknya mempunyai pijakan moral dan syariat dalam menyampaikan dan menunjukkan wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Jauh sebelum diangkat menjadi utusan Allah SWT, Muhammad muda sudah mendapat gelar al-amin(orang yang dapat dipercaya) oleh masyarakat Arab. Perangainya yang baik dan adil kerap mendapat kepercayaan orang-orang Arab untuk menengahi segala konflik yang muncul di tengah masyarakat kala itu. Terkati dengan jihad, lalu bagaimana d

PEOPLE POWER Adalah KHAWARIJ DI ERA MILENIAL

Gambar
Kompetisi itu musti ada yang kalah dan ada yang menang. Adalah hal yang lumrah dan wajar dua sisi yang berlawan terdengar begitu jelas setelah laga pertandingan usai. Bukan kompetisi bila kemenangan diraih oleh semua kontestan. Begitu pula, bukan kompetisi bila kekalahan menimpa seluruh kontestan. Kalah dan menang adalah dua kosa kata yang berbeda dan sepertinya tidak dapat disamakan. Itu semua hanya persoalan perspektif. Bisa jadi kemenangan secara kasat mata adalah kekalahan pada hakikatnya dan begitu pula sebaliknya. Ada orang yang menang dalam laga kontestasi, tapi kemenangan itu belum mampu tercermin dalam pribadi orang ini, sehingga kemenangan hanyalah sebatas hiasan yang sebenarnya di balik hiasan itu ada kejahatan yang mencekam. Sebaliknya, kekalahan pada laga kompetisi, namun kontestan mampu membesarkan hatinya sehingga tiada patah semangat, terus bersyukur, dan selalu optimis, maka dia telah meraih kemenangan sejati. Orang yang paling buruk adalah meraka yang kalah pada lag

RADIKALISME BERSELIMUT AGAMA

Gambar
Bangsa Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki banyak suku, agama, ras dan golongan dan setiap golongan masyarakat memiliki kepentingan, sudut pandang dan cara berfikir yang berbeda-beda bisa memicu adanya perpecahan. Akhir- akhir ini sikap radikal masyarakat golongan tertentu sering muncul di berbagai media untuk menunjukkan eksistensi dan opini golongan atau kelompok radikal tersebut. Kekerasan atau radikal kadangmenjadi cara yang sering dilakukan untuk memproteskebijakan pemerintah. Sebagai warga negara yang baik seharusnya tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan negara, namun diperlukan suatu sikap yang bisa membangun negara dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah demi kepentingan seluruh warga negara Indonesia. TINDAKAN RADIKALISME Tindakan kekerasan atau radikalisme merupakan suatu paham yang menghendaki adanya perubahan atau pergantian terhadap suatu sistem di masyarakat sampai ke akarnya dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Ada anggapan di kalang

Apakah Indonesia Negara Islam

Gambar
Perdebatan terkait konsep Negara Islam sudah berlangsung sejak lama. Isu tersebut kembali mencuat ke permukaan setelah pemerintah membubarkan salah satu ormas yang dianggap mengancam keutuhan NKRI sebagai bangsa yang resmi dan berdaulat beberapa waktu yang lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu), No. 2 Tahun 2017 tentang Ormas. Meskipun telah dibubarkan, aktivis dari ormas yang bersangkutan tetap meyakini bahwa apa yang mereka perjuangkan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. Pertanyaannya, bisakah menyebut Indonesia negara Islam? Tulisan ini tidak bermaksud untuk mengulang perdebatan yang sudah-sudah, khususnya terkait ideologi khilafah yang diperjuangkan oleh ormas yang bersangkutan, namun lebih kepada redefinisi negara Islam itu sendiri. Bagi mereka yang memperjuangkan tegaknya khilafah islamiyah menganggap bahwa negara Indonesia ini masih tergolong sebagai negara kafir yang mesti “diislamkan” dengan format khilafah islamiyah. Alasannya adalah karena

Bagaimana Bisa Agama Kehilangan Akhlak

Gambar
Tertangkapnya anak muda yang mengancam akan memenggal kepala presiden RI menambah daftar dampak absennya budi pekerti dalam pendidikan kita. Juga semakin mendesaknya pelajaran budi pekerti agar dihadirkan kembali di rumah dan di kelas, sejak dini. Selain itu, perilaku anak muda itu juga menunjukkan absennya akhlak dalam agama. Padahal akhlak tak bisa dipisahkan dari agama. Meski pada kenyataannya, banyak muncul orang yang beragama tapi tidak berakhlak – padahal bergelar ustadz dan ulama. Padahal, produk akhir dari agama adalah akhlak – Umat Islam menyebutnya “Akhlakul Kharimah” yang artinya “Akhlak yang Mulia” – tercermin dalam kata kata, penampilan dan perilaku, sebagai menjadi modal pergaulan dengan orang lain dengan umat lain. Anda shalat, puasa dan berhaji itu hak dan kewajiban pribadi Anda kepada Allah SWT. Urusan pribadi Anda – urusan kamar Anda. Habluminallah. Tapi bersopan santun menjaga lidah, penampilan dan menata perilaku adalah kewajiban kepada sesama. Habluminanas. Se

Forum Kyai dan Mubaligh Nusantara Tolak People Power

Gambar
Harakatuna.com. Tangerang-Para ulama se-Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi yang tergabung dalam Forum Kyai dan Mubaligh Nusantara (FKMNU) menyatakan menolak segala bentuk tindakan inkonstitusional yang mengancam keutuhan bangsa dan negara, dan m enolak gerakan People Power yang merusak kesucian bulan suci Ramadhan. FKMNU juga  menyatakan mempercayai dan  mendukung KPU untuk bekerja profesional, jujur dan adil. Juga mendukung TNI dan Polri untuk mengambil tindakan tegas demi melindungi keamanan nasional dan penegakan hukum berdasarkan Pancasila. Kepada pihak-pihak yang melakukan delegitimasi KPU dan menolak hasil Pemilu, FKMNU menyarankan agar menghentikan langkahnya tersebut. Apabila merasa tidak puas atas hasil Pemilu, disarankan menempuh jalur hukum melalui Mahkamah Konstitusi. Peryataan tersebut dideklarasikan usai musyawarah FKMNU di rumah Pengasuh Ponpes Ummul Quro yang juga pengasuh Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) KH Syarif Rahmat di  Pamulang, Tangerang Selatan p

Waspadai Bisnis Penggulingan “Rezim”

Gambar
Mengamati perkembangan politik dalam negeri akhir-akhir ini, sebagai pengamat Timteng, saya langsung melihat persamaan polanya dengan apa yang terjadi di Timteng. Mengapa bisa sama? Ya karena memang para inisiator Arab Spring ‘berguru’ pada konsultan yang sama. Google saja nama NED atau Srdja Popovic. Keduanya adalah proxy dari kekuatan adidaya ekonomi dunia. Saya juga pernah cerita tentang hal ini di buku saya Prahara Suriah, bisa didonlot gratis. [1] Revolusi Tunisia dipicu oleh tewasnya Bouazizi (membakar diri). Sebelum Bouazizi, sudah ada beberapa pemuda frustasi yang bunuh diri, tapi 17 Desember 2010 (hari kematian Bouazizi) adalah momen di mana para inisiator demo dengan kekuatan penuh memanfaatkan kematiannya dengan memainkan isu yang memang ‘relate’ (terhubung) dengan keresahan masyarakat umum (misal, kesulitan ekonomi, korupsi elit, dll) sehingga massa bisa didorong untuk turun ke jalan secara besar-besaran. Akhirnya, Presiden Ben Ali tumbang. Di Mesir, ketika aksi-aksi prot

Radikalisme, Terorisme dan Nilai-nilai Pancasila yang ‘Diperkosa’

Gambar
Kemarin, satuan anti-teror Polri, Densus 88, kembali menangkap sembilan terduga teroris di Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Tujuh di antaranya, teridentifikasi pernah melakukan kegiatan gerilyawan di negara konflik, Suriah bersama jaringan terorisme global, Daesh atau ISIS. Fenomena tersebut menjelaskan bahwa radikalisme dan terorisme bukanlah masalah sepele yang dihadapi bangsa Indonesia. Ia merupakan masalah yang kompleks karena melibatkan jaringan-jaringan dan gerakannya terorganisir. Para agennya bergerak di berbagai lini kehidupaan bangsa. bangsa. Ajaran dan doktrin yang mereka tanamkan selain terorganisir juga sangat kuat. Ini terbukti anggota dari agen gerakan garis keras  atau radikalis banyak yang melakukan aksi terorisme hingga melakukan bom. Selain merugikan diri sendiri juga merugikan orang lain. Butuh langkah yang strategis untuk menangkal dan membendung radikalisme dan  terorisme. Radikalisme dan terorisme tidak hanya di atasi ketika sudah terjadi aksi tero

INDONESIA, PANCASILA DAN PERSAUDARAAN BANGSA

Gambar
Negara Indonesia merupakan negara yang besar. Sejak awal berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia, para pendiri negara menyadari bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk, karena terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, budaya, bahasa daerah, dan agama yang berbeda-beda. Dengan kontribusi tersebut diperlukan setiap langkah dan kebijakan negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang ditujukan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam buku Pancasila Soekarno, Sastrapratedja (dalam jurnal filsafat Pancasila, Desember 1998) mengatakan, "fungsi utama Pancasila" menjadi dasar negara dan jika disebut filsafat yang diperlukan adalah landasan filsafat hidup kenegaraan atau ideologi negara. Pancasila adalah dasar politik yang mengatur dan mengarahkan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan hidup bernegara, seperti: pemerintah dalam membuat perundangan-undangan, ekonomi nasional, hidup berbangsa, hubungan warga negara dengan negara, dan hubungan ya

Demokrasi, Seruan People Power dan Cerita Gus Dur

Gambar
Belum juga berakhir ketegangan yang terjadi dalam pemilihan presiden tahun 2019 ini, sejak beberapa tahun terakhir dimulai dengan pemilihan presiden pada tahun 2014 yang juga sama mempertemukan dua calon yaitu Jokowi dan Prabowo, nyatanya juga hadir kembali dalam pemilihan presiden 2019 ini. Berbagai berita dan kabar melaporkan mengenai pencoblosan sampai perhitungan suara cepat atau quick count oleh lembaga-lembaga survei. Keributan mewarnai berbagai tanggapan atas hasil perhitungan lembaga survei yang menunjukkan pasangan Jokowi dan KH. Ma’aruf Amin menang dalam hitung cepat oleh lembaga survei dan pemberitaan atas kemenangan Jokowi dalam hitung cepat, menuai protes dari kubu Prabowo-Sandi. Kubu Prabowo-Sandi merespon hasil perhitungan cepat dengan membandingkan hasil hitung cepat diinternal koalisinya yang hasilnya bertolak belakang dengan hasil perhitungan cepat oleh lembaga survei macam CSIS, Charta dan lain-lain. Selanjutnya kubu Prabowo-Sandi merespon hasil lembaga survei deng

TREN ‘RADIKALISASI ONLINE’ DARI NOL SAMPAI MENJADI ‘TERORIS

Gambar
Beberapa hari terakhir ini pikiran saya terusik dengan beberapa pertanyaan dari berbagai pihak yang intinya sama, yaitu : 1. Bagaimana radikalisasi yang bermula dari hubungan di dunia online itu terjadi ? 2. Mengapa akhir-akhir ini banyak perempuan yang terlibat dan mereka ini cenderung lebih nekat daripada para laki-laki ? Saya merasa terpanggil untuk mencoba menjawab pertanyaan itu dari sudut pandang saya dan pengalaman saya sebagai orang yang pernah terjerumus dalam paham radikal dan terlibat dalam kasus terorisme di Indonesia. Saya akan mengawalinya dengan menyajikan rangkuman atau inti dari serial pembahasan yang akan saya sampaikan berikutnya. Nantikan pembahasan dari topik-topik di bawah ini dalam beberapa tulisan ke depan. Note : Semua orang berpeluang untuk jadi ‘Teroris’ secara Online. Jadi waspadalah dan waspadalah ! Titik Awal Push Factor Taubat dari dunia hitam atau ‘Hijrah’ Jenuh dengan pola perjuangan kelompok yang diikutinya yang tak sesuai dengan harapannya