People Power adalah Khawarij di Era Milenial
Kompetisi itu musti ada yang kalah dan ada yang menang. Adalah hal yang lumrah dan wajar dua sisi yang berlawan terdengar begitu jelas setelah laga pertandingan usai. Bukan kompetisi bila kemenangan diraih oleh semua kontestan. Begitu pula, bukan kompetisi bila kekalahan menimpa seluruh kontestan. Kalah dan menang adalah dua kosa kata yang berbeda dan sepertinya tidak dapat disamakan. Itu semua hanya persoalan perspektif. Bisa jadi kemenangan secara kasat mata adalah kekalahan pada hakikatnya dan begitu pula sebaliknya. Ada orang yang menang dalam laga kontestasi, tapi kemenangan itu belum mampu tercermin dalam pribadi orang ini, sehingga kemenangan hanyalah sebatas hiasan yang sebenarnya di balik hiasan itu ada kejahatan yang mencekam. Sebaliknya, kekalahan pada laga kompetisi, namun kontestan mampu membesarkan hatinya sehingga tiada patah semangat, terus bersyukur, dan selalu optimis, maka dia telah meraih kemenangan sejati. Orang yang paling buruk adalah meraka yang kalah pada lag...